Pages

Prinsip

Guys cuplikan cerita seorang sahabat yang enggan disebut namanya:
Ambil hikmah dari cerita ini ya J
“Yang kurasa ini memang bukan lagi yang dulu. Dulu saat aku tak tau pasti hitam putih diantara kita. Bukan, tentu bukan perbedaan significan dari segi materi atau pendidikan. Tapi perbedaan prinsip yang akhirnya tak dapat menyatukan kita. Ya, setelah aku jauh darimu barulah aku sadar bahwa perbedaan prinsip kita sudah stadium akhir meski aku pernah mengikuti prinsipmu untuk waktu yang tak begitu lama. Namun akhirnya aku tak dapat bertahan, aku tak pernah sanggup menjadi ornag lain, aku adalah aku, dan kamu adalah kamu, hitam putih diantara kita memang sulit untuk disatukan.
Kini, berapa lama aku tak tau lagi sosokmu, dan saat kau hadir ditengah prinsipku yang mulai kuat, akhirnya kau kembali datang dengan prinsipmu yang dulu, aku tak pernah punya lagi perasaan seperti dulu padamu, namun entah aku tak pernah bisa melepasmu begitu saja, aku harus tahu, aku harus tahu bagaimana keadaanmu sekarang hingga akhirnya ada alasan agar kita kembali bisa saling menyapa.
Namun sayang prinsip kita tetap berbeda, aku sempat tergoda lagi dengan prinsipmu namun aku selalu disadarkan oleh lamunanku. Aku sadar mendapatkan prinsipku ini aku harus berjuang keras dan aku tak rela jika aku harus kembali ke titik awal untuk mendapatkan prinsip ini. Dan mungkin memang kita terlalu beda, ya berbeda dalam prinsip kita masing-masing. Bukan, tentu bukan karena dia alasan terkuatku tak mau lagi dengan sedikipun mengenal prinsipmu.
Terima kasih pernah mengisi hari-hariku meski itu dulu, dulu sekali jauh sebelum aku mendapatkan prinsipku ini.
Terima kasih telah memberikan pelajaran berharga diantara kita.
Kamu tetap menjadi salah satu teman terbaikku. ”

Terima kasih sahabat ceritanya J ambil sisi positifnya ya guys. Jika kita merasa apa yang kita lakukan benar, lakukanlah. Jangan hiraukan apa yang dikatakan orang lain tentang kita. Ikuti kata hati. ^^

0 komentar:

Posting Komentar