Pages

Konsep Manusia Menurut Psikologi Islam



Manusia menurut terminologi  Al Qur'an dapat dilihat dari berbagai sudut pandang:
1.      Manusia disebut “al basyar”
Yang secara kudrati memerlukan aspek-aspek biologis, seperti makan dan bekerja.
2.      Manusia disebut “al insan”
Menggambarkan fungsi manusia sebagai penyandang khalifah Tuhan yang dikaitkan dengan proses penciptaan dan pertumbuhan serta perkembangannya, menunjukkan potensi yang dimiliki manusia seperti kemampuan untuk mengembangkan ilmu. Konsep ini juga menggambarkan sifat-sifat dan tanggung jawab. Namun kepada-Nya tanggung jawab untuk berbuat baik.
3.      Manusia disebut “al nas
Dilihat dari sudut pandang hubungan sosial yang dilakukannya. Selain sebagai makhluk sosial, manusia juga dibebankan tanggung jawab sosial, baik dalam bentuk lingkungan sosial yang paling kecil (keluarga) maupun yang lebih besar seperti masyarakat, etnik maupun bangsa.
4.      Al Qur'an menyebut manusia sebagai “bani Adam
Menggambarkan perbedaan jenis kelamin, ras dan suku bangsa ataupun aliran kepercayaan. Bani Adam menggambarkan tentang kesamaan dari persamaan manusia  yang tampak lebih ditekankan pada aspek fisik.
Manusia sebagai makhluk psikis menurut Imam Ghazali ada empat unsur-unsur kejiwaan yang terdiri atas:
1.    Qalbu. Qalbu mempunyai dua arti yaitu fisik dan metafisik. Dalam arti fisik adalah jantung, berupa segumpal daging berbentuk lonjong, terletak di dalam dada sebelah kiri. Sedangkan dalam arti metafisik dinyatakan sebagai karunia Tuhan yang halus, bersifat ruhaniyah dan ketuhanan, yang mempunyai hubungan dengan jantung.
2.    Kognisi ruh. Yang diartikan sebagai “nyawa” atau sumber hidup dan sebagai suatu yang halus dan indah dalam diri manusia yang mengetahui dan mengenal segalanya.
3. Nafsu. Nafsu terbagi menjadi tiga yaitu nafsu mutmainnah yang memberi ketenangan batin, nafsu amarah yang mendorong kepada tindakan negatif, nafsu lawwamah yang menyadarkan manusia dari kesalahan hingga timbul penyesalan.
4. Akal. Yaitu daya pikir atau potensi intelligensi manusia yang mencakup dorongan moral untuk melakukan kebaikan dan menghindarkan dari kesalahan.
Perkembangan manusia dalam psikologi Islam yaitu terdiri dari
1.        Masa bayi (masih memiliki rasa ketergantungan melalui pengalaman-pengalaman yang diterimanya. Memiliki fitrah untuk beriman kepada Tuhan).
2.        Masa anak (belum menyadari benar perasaan ketuhanan/ keagamaan).
3.        Masa remaja (awal periode pubertas).
4.        Masa muda (sudah mulai memikirkan masa untuk menikah).
5.        Masa dewasa (mulai membuat rencana kehidupan serta sudah mulai memilih dan menentukan jalan hidup (way of life) yang hendak ditemui).
6.        Masa lanjut usia (manusia tidak produktif lagi. Kehidupan keagamaan pada usia ini sudah mencapai tingkat kemantapan).





 #Tugas Mata Kuliah Agama

0 komentar:

Posting Komentar