Pages

Renunganku di Pagi Hari


12 November 2012. Pagi ini masih seperti biasa, melihat dinding-dinding kamar kost dan menjalani aktivitas rutin sebagai mahasiswa. Mahasiswa? Yah, menyinggung soal itu, agent of change? Begitulah yang sering ku dengar dan sering pula ku katakan tentang MAHASISWA. Namun, aku merasa malu, aku merasa aku belum bisa seperti itu, yah idealnya seorang mahasiswa. Rasanya, aku masih diikuti oleh sikap-sikapku yang dulu, yah masih zaman SMA atau kalo bahasa gaulnya katanya ababil, abg labil. Tapi, tak sepantasnya aku masih saja seperti itu, bagaimana dengan agent of change? Bagaimana dengan berkontribusi untuk negara ini? Rakyat yang sebagian uangnya di berikan untuk mensubsidi kuliah kita? Bagaimana? Oke, ruang lingkup terkecil saja misalnya berkontribusinya, bagaimana? Lusy, kamu tau? Kamu harus berubah,  Jadilah orang yang lebih baik. Masih ingat kan dengan janjimu? Ayo Lusy. Keep Spirit. Aku yakin aku pasti BISA berubah. Sekarang. Ingat ‘Curahkan tenaga dan pikiran untuk melakukan pekerjaan dan kesempatan yang bisa dilakukan saat ini. Lakukanlah sebaik-baiknya selama kita masih memiliki waktu. Jangan membiarkan waktu berlalu sia-sia. Lakukan selalu yang TERBAIK yang kita bisa.’ J MAN JADDA WAJADDA.

Guruku Kebangganku


Saya ingin berbagi tentang pengalaman saya sewaktu saya duduk di bangku SMA. Yah, saya masih ingat betul kenangan-kenangan masa putih abu itu. Jika saya ceritakan satu per satu rasanya mulut ini tak mudah untuk berhenti karena saking banyaknya kisah menarik di masa itu. Namun kali ini, saya akan berfokus pada satu cerita. Cerita yang terukir di benak saya, begitu mengesankan.

Saya masuk SMA pada tahun 2009, saya lolos seleksi masuk salah satu SMA favorit di kota saya. Jarak dari rumah saya ke sekolah cukup jauh sehingga saya harus ngekost. Ngekost? Wah pasti udah pada tau bahwa ngekost segalanya serba mandiri. Beda banget tentunya sama zaman SMP. Bisa dibilang kadang agak kurang terurus kalau kita belum terbiasa karena jauh dari orang tua meskipun selalu dipantau lewat telepon.
Saya lalui hari demi hari di SMA tercinta itu, teman baru, kamar baru, sekolah baru, lingkungan baru dan tentunya guru-guru yang baru juga. Saya mencoba beradaptasi di lingkungan yang serba baru itu. Tak terasa, satu semester telah saya lalui, akhirnya tiba pembagian KHS (Kartu Hasil Study). Ternyata saya mendapatkan peringkat ke 7. Saat itulah pertama kalinya saya mendapat peringkat bukan 1. Saya merasa marah dan kecewa, rasanya saya tak bisa memaafkan diri saya sendiri. Saya merasa apa yang saya lakukan selama satu semester ini jauh dari kata maksimal.
Semenjak itu, saya berjanji akan berusaha lebih baik lagi, namun tetap saja pada kenyataannya tak mudah dalam merealisasikannya, saya sempat down saat itu. Hingga pada saat saya masuk kelas XI,  kelas saya dipertemukan dengan seorang guru Fisika yang luar biasa.
Awalnya, saya merasa biasa saja, lagi pula saya belum terlalu suka dengan pelajaran Fisika. Namun, beliau sering sekali memberikan motivasi pada kami. Entah mengapa semenjak saat itu sepertinya ada sesuatu yang berbeda. Saya menjadi lebih semangat belajar Fisika, selain karena saya mulai menyukai pelajaran ini, saya pun ingin segera mendengarkan motivasi-motivasi pembangkit semangat dari beliau. Beliau pernah bercerita bahwa beliau berasal dari keluarga yang kurang mampu. Namun, beliau mempunyai mimpi yang membara hingga beliau diterima di salah satu univeritas negeri di Yogyakarta dan mendapatkan beasiswa. Karena tekad beliau yang kuat akhirnya beliau menjadi seorang guru, sebuah pekerjaan yang begitu mulia dan beliau pun sering menulis buku-buku. Bahkan, beliau pernah memberi motivasi pada kami untuk mengejar mimpi kami dalam kondisi apapun. Beliau juga memberikan tips pada kami, jika kami menginginkan sesuatu, pasanglah foto sesuatu itu di dompet atau di dinding kamar karena foto itu pasti akan sering kita lihat dan kita akan sering membayangkannya hingga kita termotivasi dan selalu berusaha untuk mengejarnya. Beliau pun sering meluangkan waktu di luar jam pelajaran untuk berbagi cerita pada kami, biasanya cerita-cerita yang dapat menumbuhkan motivasi dan semangat kami. Bahkan, dalam ulangan beliau kerap kali menghadiahkan buku pelajaran kepada siswa yang tercepat dan terbaik nilai ulangannya. Itu menjadi salah satu pemicu para siswa untuk belajar lebih giat. Tak hanya itu, ketika kami memasuki kelas XII, beliau memberikan buku kumpulan soal SNMPTN pada kami untuk kami bahas bersama-sama. Selain itu, beliau juga sering sekali mengingatkan kami bahwa selalu lebih mendekatkan diri padaNya, berdo’alah dan berusahalah maksimal.
Motivasi adalah energi yang sangat besar buat saya. Saya mengikuti saran beliau dan saya memasang foto universitas yang saya impikan di dompet saya. Saya selalu membayangkan saya sudah berada disana ketika saya membuka dompet dan saya pun semakin bersemangat untuk bisa kuliah di universitas yang saya inginkan. Saya berdo’a dan berusaha maksimal, akhirnya saya dapat meraih posisi 3 besar di semester-semester selanjutnya dan bisa masuk pilihan pertama SNMTN Undangan di Jurusan dan Universitas yang saya inginkan. Saat saya membuka hasil SNMTN Undangan bersama keluarga saya dan saya lolos, kami menangis bahagia. Kebahagian itu begitu nyata. Saya merasa sangat bahagia dan seolah kebahagian itu tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Apalagi, saat saya melihat orang tua saya begitu bangga. Setelah itu, saya langsung menghubungi guru Fisika saya dan memberitahukan bahwa saya lolos SNMPTN Undangan, beliau dan istrinya memberikan selamat dan merasa ikut bahagia mendengar itu, beliau pun begitu peduli pada siswa-siswanya hingga beliau menanyakan satu per satu siswanya yang lolos SNMPTN Undangan saat itu. Dan yang paling saya ingat, setelah itu beliau memberikan pesan singkat pada saya, “ Lus, selamat ya. Saya sangat bersyukur pada Yang Maha Kuasa, saya bangga pada Lusy dan kawan-kawan semua. Lus, peluklah kedua orang tuamu, karena semua ini berkat mereka, peluklah mereka, katakan terima kasih yang sebesar-besarnya dan  katakan Lusy sangat menyayangi mereka. Peluklah yang erat Lus dalam tangisan bangga. Ingat Lus, ini barulah awal perjuangan Lusy. Masih banyak yang harus Lusy lalui ke depannya. Berikanlah yang terbaik untuk orang-orang yang Lusy sayangi dan yang menyayangi Lusy terutama kedua orang tua Lusy. Jadikanlah INDONESIA lebih baik..  Gunakanlah ilmu yang Lusy milikki untuk kepentingan bersama. Jadilah orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Sukses selalu Lusy. Aamiin.” Kata-kata itu membuat saya sangat terharu. Saya sangat bangga mempunyai seorang guru seperti beliau.
#Tulisan ini kisah nyata yang ditulis pada saat Penulis mengikuti lomba.

BEBAS BUKAN BERARTI TANPA BATAS



Di era globalisasi dan modernisasi ini, banyak sekali perubahan baik dari segi kebudayaan, paradigma, teknologi maupun cara berpikir. Globalisasi dan modernisasi memang banyak membawa dampak positif, tetapi tidak sedikit juga membawa dampak negatif. Karena itu, kita harus mewaspadai dampak-dampak negatif tersebut. Saat ini, banyak kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk ke negara ini yang sebagian besar tidak sesuai dengan kebudayaan negara kita. Salah satu contohnya yaitu pergaulan bebas yang kini sedang marak terjadi di kalangan remaja dan dewasa. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah pada tahap yang sangat mengkhawatirkan.
Pergaulan adalah bagian yang tak bisa terpisahkan dari kehidupan manusia, khususnya bagi kita para remaja dan yang akan memasuki masa dewasa. Bagi orang yang bergaul dengan orang yang salah, akan mudah terbawa dengan pergaulan bebas tersebut. Masa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja juga merupakan proses pencarian jati diri. Disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas di kalangan remaja dan dewasa telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas.
Lalu, apakah lingkungan berperan dalam membentuk kepribadian seseorang ? Tentu, lingkungan memiliki andil yang sangat besar. Sebagian besar waktu remaja pada rentang usia tersebut dihabiskan di luar rumah. Banyak pengaruh yang datang dari berbagai arah. Apa yang mereka lihat dan dengar secara tidak langsung akan tertanam dalam benak mereka. Bila lingkungan mereka merupakan lingkungan yang pro terhadap pergaulan bebas, otomatis mereka akan menganggap pergaulan bebas merupakan hal yang wajar hingga akhirnya mereka ikut larut di dalamnya.
Sebagian kecil dari seluruh remaja dan dewasa yang telah terjerumus kedalam pergaulan ini adalah mahasiswa-mahasiswi Mereka bergaul dengan siapa saja yang mereka anggap ’asyik’ dan ‘seru’, tak pandang bulu sekalipun itu seorang laki-laki. Mereka memperlakukan teman mereka seperti perlakuan mereka kepada temen sejenisnya. Misalnya laki-laki yang berteman dekat dengan perempuan, laki-laki sering menggandeng bahkan merangkul teman perempuannya, sedangkan perempuan ini diam saja tanpa protes,dia tidak merasa bahwa itu merendahkan harga dirinya sebagai perempuan. Begitu juga dengan perempuan, mereka bebas berpakain mini didepan teman-teman laki-lakinya tanpa rasa malu.
            Selain itu, ada pula yang sudah terjerumus kedalam dunia narkoba. Dunia yang kata sebagian orang membuat pikiran plong dan terbebas dari masalah, membuat mereka tergiur untuk mencoba, padahal semua itu hanya kesenangan sementara. Hal ini terjadi karena adanya tekanan dari berbagai hal, baik itu masalah di kampus maupun masalah pribadi. Masalah yang tak kunjung selesai  membuat mereka stress dan tergoda untuk mencoba dan lagi-lagi karena bergaul dengan orang yang salah.
            Disamping itu, ada mahasiswa yang terjerumus pada minuman keras dan clubbing. Selain karena masalah pribadi, hal ini tidak terlepas dari faktor lingkungan yang mendukung hal-hal tersebut dan juga faktor kesalahan dalam bergaul. Apabila para mahasiswa telah terbiasa minum minuman keras dan merasa sudah mudah mendapatkannya, maka mahasiswa itu lama kelamaan akan ketagihan. Penggunaan minuman keras di kalangan mahasiswa umumnya karena minuman keras tersebut menjanjikan sesuatu yang memberi rasa kenikmatan, kenyamanan, kesenangan dan ketenangan. Namun, semua itu hanya sebatas sesuatu yang bersifat semu. Selebihnya akan berakibat fatal kepada kesehatan maupun kepribadiannya.
Terjerumus atau tidaknya seseorang tergantung pada diri masing-masing. Bagaimana seorang mahasiswa sebagai generasi muda memilih dengan cerdas jalan yang akan ditempuh, apakah jalan yang benar atau malah memilih jalan yang salah? Tentu bangsa ini berharap semua generasi muda akan memilih jalan yang benar. Nasib bangsa ini ada ditangan generasi muda sebagai agen perubahan di masa depan yang diharapkan dapat meneruskan kepemimpinan bangsa ini dan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik lagi. Karena itu, sebagai generasi muda harus cerdas dalam memilih demi tercapainya mimpi dan tujuan hidup. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk agama, keluarga, bangsa dan negara.

Merindu di Kamar Kost. :D


Kini ku berada d perantauan yang jauh, ya menurutku ini jauh meski kata sebagian orang ini tuh masih deket. Ciamis-Bandung. Dulu ketika aku SMA, aku bisa seenaknya pulang k kampung halaman (istilah kerennya sih pulkam) hahaha. Yah, tentu saja, mengapa tidak pikkirku? Yah waktu SMA aku sekolah di Ciamis, jarak dan waktu masih berpihak padaku. :D Rumah-sekolah waktu itu masih bisa ditempuh dalam waktu 1 jam. Tentu saja itu sangat menyenangkan, meski cape, aku bisa seenaknya dan semaunya pulang. Yah paling lama sekitar seminggu sekali. Bahkan kalo bulan Ramadhan aku dug-dag(tiap hari pulkam, cape pun tak terasa). Namun kini keadaan berbeda, aku kuliah di Bandung. Perjalanan dari kampung halaman ke Bandung sekitar 4 jam (itu juga kalo kagak macet), yah mana bisa aku pukam seminggu sekali lagi. Selain jauhhhh, ongkosnya lumayan juga tuh (sebenernya bukan lumayan lagi sih tapi mahal) Hehehe. Dan aku write ini tuh lagi bener-bener pengen pulkam, padahal perasaan baru 3 hari lalu aku kesini, biasa maba (mahasiswa baru) jadi masih bener-bener  belum siap sepenuhnya. Aku sangat merindukan keluargku tercinta di rumah. Kedua orang tuaku tercinta yang suaranya selalu terngiang-ngiang di telingaku, untung sekarang teknologi sudah canggih jadi tiap hari juga bisa telepon dan sms melepas rindu, tapi tetap saja keinginan cepet pulkam selalu ada. J adikku yang sering bersikap manja padaku, sering minjem laptop ini nih buat maen PES (game sepak bola), kakakku yang sering minjem laptop juga, hehe kadang suka cerita-cerita, kadang pula berantem tapi Cuma bentar.hihihi.. makin kangen aja ah, dan masih banyak cerita tentang keluargaku yang lainnya yang sangat ku rindukan.. Terbayang-bayang, bahkan semalam aku tak bisa tidur nyenyak. Rasanya benar-benar kangen. Yah tapi bagaimanapun juga, aku harus siap, harus kuat, harus BISA, aku yakin aku BISA. J Toh orang lain pun disini sama, kebanyakan anak kost, bahkan banyak yang lebih jauh dariku, Padang bahkan ada yang dari Aceh. Aku disini akan berusaha semaksimal mungkin, akan mempersembahkan yang TERBAIK (biar cepet lulus juga), aku ingin segera mempersembahkan kesuksesan untuk keluargaku tersayang terutama kedua orang tuaku. I Love u Mamah and Bapa. J Aku sangat menyayangi kalian. Man Jadda Wajada. J BISA. Aamiin. J

Titik Terang


Di setiap hembus nafas ini
Ku rasakan kedamaian dan ketenangan
Inilah yang ku inginkan

Ku temukan titik terang itu
Aku tau
Aku mengerti
Aku  memahami
Arti semua tanda tanya itu
Arti hidup yang sesungguhnya

Pasukan Inti Ambalan Dyah Pitaloka SMAN 1 Ciamis


Ambalan Dyah Pitaloka mempunyai sub-sub didalamnya, ada sub seni, sub tulis menulis dan ada sub baris-berbaris. Sub-sub tersebut mempunyai keahlian di bidangnya masing-masing. Wah semuanya keren-keren deh.
Pasukan Inti (PI) adalah salah satu nama subnya. PI itu sub yang mempelajari mengenai baris-berbaris. PI sering mengikuti lomba-lomba yang diadakan di Kabupaten Ciamis maupun Jawa Barat, diantaranya PI berhasil mendapatkan Juara 2 GTBB se-Jawa Barat dan masih banyak prestasi-prestasi yang lainnya.
PI bukan hanya belajar tentang baris-berbaris saja lho, banyak hal yang dapat kita ambil pelajaran dari PI. PI membuat kita lebih disiplin, lebih menghargai waktu. PI melaksanakan latihan 1 minggu sekali, namun ketika akan mengikuti lomba dan ketika akan tampil pada MATA CAKAP, PI latihan full tiap hari sepulang sekolah. Kita berusaha membagi waktu antara belajar dan latihan. “Latihan Jalan, Belajar Oke. Semangat”.
Selain itu, dari PI kita juga belajar arti kebersamaan. Betapa indahnya kebersamaan bersama anak-anak PI, saat latihan kita seru-seruan bersama, cape-capean bersama, semua serba bersama. Wah… pokoknya gokil abis deh,Hehe…
Kita juga belajar saling menghargai, saling memahami dan masih banyak lagi yang dapat kita ambil pelajaran dari PI.
Saya sangat bangga menjadi salah satu anggota PI. Semoga ambalan Dyah Pitaloka dan sub-sub didalamnya tetap berjaya dibidangnya masing-masing. Aamiin.


SIGMA SMANSACIS


Apa sih makna putih abu untuk kalian? Banyak temanku bilang putih abu adalah masa-masa paling mengesankan dan takkan terlupkan. Yup, aku setuju dengan itu ( eits, tapi bukan berarti aku ngikutin pendapat orang, jadi inget kata filsuf Barat yang intinya gini “ kalo dua orang punya pemikiran yang sama, yang berpikir cuma satu orang”.hahhahhah , tapi aku punya pendapat sendiri tentang putih abu. Putih abu-abu adalah masa dimana kita sedang mencari jati diri kita, apa potensi kita dan menghapus masa ababil (hahhaha, aku juga pernah ngalamin ababil sama alay, tapi gak lama ko, hihi jadi curhat) menuju kedewasaan, jadi bener banget tuh kata Raditya Dika bahwa alay itu proses menuju kedewasaan. :D

Putih abu-abuku luar biasa, disini aku mengetahui apa yang sebelumnya tak ku ketahui. Selain menuntut ilmu, putih abu mengajarkanku arti solidaritas dalam persahabatan yang indah. Persahabatan bersama kalian sahabatku, persahabatan antara 32 orang yang menemaniku selama 2 tahun ini yang kemudian menjadi keluarga kecil penuh tawa, cinta dan cerita.

Putih abu mengisahkan sejuta cerita yang tak bisa kuceritakan satu per satu. Terlalu banyak cerita bersama kalian yang menarik, lucu, gokil, seru, aneh dan luar biasa. :D Dari mulai perkenalan yang awalnya malu-malu hingga akhirnya tak ada lagi yang namanya malu-malu diantara kita. Kalian pasti ingat kawan tentang PORSENI 2010? PORSENI 2011? PAGELARAN? Buka Bareng? Rejeng-rejengan? Jalan-jalan? Yogyakarta? Fisika? Tampil di Hari Guru? :D Kalaulah aku mengingat kebersamaan dan kekonyolan 32 mahluk yang sudah ditakdirkan hidup bersama ini rasanya tak henti senyum bahagiaku. Kawan, masih banyak lagi cerita kita yang hanya milik kita, coba kita ingat lagi? Yup, sungguh banyak cerita yang telah kita ukir bersama.

Kebersamaan ini membuat kita kuat, kebersamaan pula yang menyatukan persahabatan kita. Kebersamaan kita memang takkan selalu ada, itu semua tinggal sebuah cerita yang terekam dalam memory kita yang kini akan menjadi bagian kisah manis di hidup kita.

Teruntuk sahabat-sahabatku,

Ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Itu mutlak sahabat. Sudah menjadi hukum alam. Kalian adalah salah satu anugerah terindah yang Allah berikan untukku, bersama kalian terukir cerita yang indah takkan terlupa. Terima kasih atas semuanya sahabat-sahabatku. Raihlah semua impian dan cita-cita kalian. Kesuksesan menanti kita semua. Aku yakin, kita akan bertemu kembali di waktu yang tepat dan tempat yang lebih indah.

        *SIGMA SMANSACIS