Pages

Cinta Tak Berujung

Apa itu Cinta??? Cinta itu sesuatu yang sulit untuk diungkapkan, namun yang aku tahu cinta itu menyenangkan dan penuh dengan keindahan. Tak terlihat bagaimana bentuk dan ukurannya, hanya dapat dirasakan dengan hati oleh orang yang merasakannya. Dalam Islam pun tentu sudah pasti ada cinta, bahkan penuh dengan cinta, kita diajarkan untuk mengasihi, menyayangi serta memberi dengan cinta. Cinta itu adalah bagian dari keimanan. Seperti itulah cinta.
Dakwah dan cinta mempunyai korelasi positif dan bernilai tinggi. Dakwah dan cinta adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena dakwah dilandasi dengan cinta. Islam adalah agama penuh cinta. Islam datang ke Indonesia dengan cinta dan Islam disebarkan pula dengan cinta. Dengan banyak memberikan cinta, tentu jalan dakwah akan semakin terbuka.
“Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya darimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk dan tidurmu. Bahkan ditengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai. “ (K.H Rahmat Abdullah). Dakwah adalah cinta, karenanya kita mulai paham. Karena kecintaan pada dakwahlah yang melahirkan energi yang mendalam dan mengeluarkan potensi tertinggi yang terpendam.
Dakwah, aku mengenalnya, meraskannya dan mulai memahaminya perlahan. Perlahan namun pasti. Dakwah mengajarkan arti dari kesabaran dan kesetiaan. Menjadi bagain darinya adalah keindahan yang selalu tersimpan dan tak terlupakan. Bagaimana tidak? Ya, aku hanya seorang wanita biasa dengan ketidaksempurnaan. Aku mulai belajar, belajar segala hal yang tak pernah aku tahu sebelumnya. Melalui dakwah kampus ini, aku melihat, aku merasakan, manis serta eratnya sebuah persahabatan dan kesetiaan. Persahabatan dan kesetiaan yang dilandasi dengan keimanan serta kecintaan kepadaNya. Aku bertemu dengan banyak tipe orang, orang-orang yang dalam dirinya ada keshalihan, kebijaksanaan, kepedulian serta kejujuran. Dakwah ini saling menguatkan, saling mengukuhkan, saling menyejukkan, saling meyakinkan, saling menebar kebermanfaatan serta saling menyatukan kekuatan. Sungguh, suatu kebahagiaan yang tak terungkapkan ketika berada di jalan ini dan merasakan semua ini, menjadi salah satu episode kehidupan yang indah, bahkan sangat indah.
Disini, di kampus ini dan dijalan ini kita bersama, bergerak bersama, belajar bersama serta berjuang bersama untuk hal yang sama. Beberapa tahun yang lalu kita tak pernah saling mengenal. Tahun, bulan, hari kita lewati, seiring dengan berjalannya waktu dan dengan memulai berjalan di jalan yang sama, kita saling mengenal dan merajut persaudaraan dari waktu ke waktu. Aku tak pernah membayangkan bisa bersama dengan orang-orang luar biasa seperti sekarang ini, mengukir kisah indah bersama. Indahnya jalan dakwah ini semakin terasa saat kita bersama-sama menyadari bahwa ini adalah anugerah luar biasa dari Allah SWT.
Perjalanan indah ini tak selamanya lurus, bahkan kadang hadir berbagai masalah dan konfilik, namun semua itu takkan pernah membuat kita mundur, semua itu harus membuat kita semakin kuat dan saling mtmotivasi untuk bangkit dan terus maju bersama. Ini proses menuju kedewasaan dan sebagai pembelajaran dalam mengelola perbedaan.
Dakwah mengajarkanku arti cinta yang sesungguhnya. Ketika kita telah berkomitmen berada di jalan ini, mari berpegang tangan bersama hanya untukNya, mari satukan tekad melangkah dan berjalan bersama.
Di jalan ini kita bersama
Di jalan ini selalu ada
Di jalan ini kita mengukir cerita
Di jalan ini semoga tetap terjaga

Kisah cinta dakwah yang indah ini berharap tak hanya di dunia, tapi di akhirat kelak kita bisa tersenyum dan bahagia bersama.  Ya, bersama selamanya, karena sungguh Dakwah itu Cinta Tak Berujung, kawan. Allahu Akbar. :)

Selamat berjuang dan tetap semangat teman-teman pengurus FUSI 2015.

Dept. HRD Fusi Bersahabat 2015
Lusy Pebrianti



Tersadar

21 Sept 2014

Ada banyak rasa, kata dan cerita yang belum terungkapkan. Hanya seorang yang sedang mencoba mencari jati dirinya. Ada setiap ruang dimana ruang itu kosong dan mencoba mengisi, harus mencoba melakukan yang terbaik di setiap kesempatan karena pada saat itulah kita belajar, belajar arti kesungguhan yang sebenarnya. Seringkali berpikir bahwa kita sudah melakukan yang terbaik, sebenarnya tidak, kita hanya mencoba menenangkan diri bahwa kita sudah melakukannya, sesungguhnya belum, belum melakukannya. Di kesunyian ini akhirnya tersadarkan oleh secarik kertas.

Selalu Ada

20 Sept 2014

#SelaluAda
Terima kasih telah mengajarkanku untuk semakin mendekat padaNya
Terima kasih telah menjadi yang selalu ada
Terima kasih telah sudi mendengar cerita – cerita biasa
Terima kasih karena selalu memberi ruang di kehampaan
Terima kasih karena selalu memberi saran di keheningan
Terima kasih telah mengajarkan segala hal
Saat butuh bantuan, saat terluka, saat bahagia
Cerita itu selalu ada
Ah sepertinya terlalu banyak sob terima kasih itu, jika diungkapkan maka takkan bisa terungkapkan seberapa banyak terima kasih itu. Hanya saja entah bagaimana cara untuk ungkapkan itu, tak tau pasti.

Menjadi bagian atas kisah kecil ini adalah keindahan tersendiri, di tengah keramaian dan kebimbangan. Kisah kecil kebahagian itu bukan kisah biasa, entah berapa banyak cerita yang telah terbagi dan dibagi. Kebersamaan ini harus menjadi jalan dan ruang tersendiri, dimana ruang ini harus menjadikan kita menjadi manusia yang lebih baik dan lebih baik lagi, saling menguatkan, saling mengingatkan dan saling meyakinkan. Yang pasti hanya satu, tetaplah disisi dan tetaplah jadi sahabat sampai akhir nanti. J

Tugas Menulis Pengantar Manajemen

Tulisan : September 2014
Dari tugas menjadi belajar banyak hal. :)

9 April 2014 adalah Pemilu legislatif di Indonesia. Jutaan orang di di Indonesia bebas menggunakan hak pilihnya di pesta demokrasi ini. Tidak semua pemilih memang menggunakan hak pilihnya, saya yakin betapa besar dan kompleksnya perencanaan untuk pesta demokrasi ini, waktu yang panjang, pikiran, materi untuk terlaksananya Pemilu Legislatif ini. Untuk menjadikan Pemilu sendiri sukses, sangat bergantung pada perencanaan yang efektif, efisien dan teknik manajemen. Perencanaan yang efektif dan efisien adalah inti dari keberhasilan pelaksanaan setiap pemilu. Proses perencanaan yang efektif haruslah menghasilkan output yakni pemilu berlangsung dengan sukses, pada waktu yang tepat, tempat yang tepat dan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Penyelenggara pemilu harus benar-benar terlatih dan sepenuhnya menyadari fungsi dan tugasnya masing-masing. Semua calon harus didaftarkan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan jadwal yang ditetapkan. Pemilih harus bisa menggunakan hak pilihnya tanpa adanya hambatan apapun jika penyelenggara pemilu telah melakukan manajemen yang efektif dari semua proses. Jika manajemen pemilu legislatif (pileg) pada 9 April lalu dinilai buruk, misalkan seperti yang beredar disurat kabar terdapat surat suara yang rusak dan tercoblos, ada juga surat suara tertukar antar daerah pemilihan (dapil), kemudian dilaksanakan pemilihan ulang. Selain dampak materi yang cukup besar, karena setiap TPS pelaksanaan Pemilu membutuhkan biaya sekitar Rp. 750.000, kemudian di web pemilu sendiri dikatakan bahwa akan diadakan Pemilu Legislatif ulang di 500 TPS, jika ditotalkan dana yang dibutuhkan Rp.375 juta, selain itu tingkat partisipasi pemilih bisa berubah.  Karena itu, dalam hal ini sangat diperlukan peran manajemen yang baik, efektif juga efisien. Saya yakin dalam pelaksanaan Pemilu 9 April sendiri telah melalui proses/ fungsi manajemen,  yang dimaksud dengan fungsi manajemen di sini hakikatnya adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh KPU, dalam rangka mendayagunakan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan secara efektif juga efisien.
1.      Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai, serta menentukan cara dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefektif dan seefisien mungkin.
Pada bulan Juni 2012 lalu, KPU secara resmi menetapkan bahwa Pemilu legislatif akan dilaksanakan pada 9 April 2014, kemudian seluruh satuan kerja KPU di seluruh Indonesia mulai bergerak untuk mempersiapkan rangkaian tahapan penyelenggaraan Pemilu.Proses penetapan ini dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012. Dalam undang-undang ini, tahapan penyelenggaraan pemilu harus dilaksanakan paling lambat 22 bulan sebelum pemungutan suara. Setelah launching, KPU segera menyusun rencana program dan anggaran. Adapun Pemilu 2014 kali ini juga memakai e-voting dengan harapan menjadi sistem baru di pemilihan umum di Indonesia, e-voting ini berhubungan dengan e-KTP yang sudah dipersiapkan sejak 2012 lalu secara Nasional. Adapun target pemilu tahun ini 75% masyarakat Indonesia menggunakan hak pilihnya.
2.      Pengorganisasian adalah proses mengatur dan memberikan pekerjaan di antara para anggota, sehingga tujuan dapat dicapai secara efektif.
Setelah resmi ditetapkannya pelaksanaan Pemilu Legislatif, KPU juga mulai menyusun peraturan pelaksanaan pemilu. Aturan teknis mengenai penyelenggaraan Pemilu 2014 ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan DPR. Selain itu, sudah dimulai pembagian tugas untuk para pelaksana Pemilu Legislatif 2014. Pada 2013 lalu,  sudah dilakukan proses pendaftaran, verifikasi, penetapan parpol yaitu  menetapkan 12 partai politik menjadi peserta Pemilu 2014. 
3.      Kepemimpinan terkait dengan kekuasaan atau kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi anggota/ bawahan agar melaksanakan tugas-tugasnya. 
Kepemimpinan disini lebih ke pengarahan, pengarahan kepada para pelaksana Pemilu 2014 untuk melaksanakan tugas-tuganya. Lebih ke penjelasan secara rinci bagaimana pembagian tugas secara nyatanya KPU sendiri disini mempunyai tanggungjawab besar untuk kesuksesan Pemilu 2014.
4.      Pengawasan diperlukan untuk menjamin ketercapaian tujuan Pemilu sendiri.
Pengawasan Pemilu sendiri memang ada yang menangani khusus yaitu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Bawaslu sendiri bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh Indonesia.
Dalam Pemilu Legislatif 2014 ini, KPU dan pemerintah juga butuh perencanaan strategis. Yang saya tahu yang bersumber dari berbagai media bahwa pada saat Pemilu 1999 angka golput  hanya 10,21 persen. Pada pileg 2004 angkanya naik menjadi 23,34 persen dan pada pemilu legislatif 2009 naik lagi menjadi 29,01 persen. Harus ada perencanaan strategis untuk menanggulangi atau minimal meminimalisir angka golput itu sendiri. Salah satu penyebab tingginya angka golput sendiri adalah minimnya ketertarikan untuk menggunakan hak pilih di Indonesia karena trust yang minim dan reputation yang sudah tidak lagi dipercaya oleh masyarakat. Strategi KPU yang paling efektif adalah face to face antara penyelenggara pemilu dengan masyarakat, selain menggunakan media-media saja. Seperti yang saya jelaskan diatas, bahwa secara umum tren partisipasi pemilih menurun, namun KPU masih yakin targetnya akan tercapai, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, potensi-potensi yang dimilikki serta kerja keras dari semua pihak, yakin bahwa 75% pemilih akan berpartisipasi dalam Pemilu. Beberapa strategi peningkatan sosialisasi dan partisipasi yang dilakukan KPU  di antaranya dengan melibatkan kelompok-kelompok strategis, seperti pemilih pemula, kaum beragama, perempuan, penyandang disabilitas dan kaum marginal. Namun ketika kita melihat fenomena sekarang, bahwa angka golput sendiri diperkirakan justru meningkat 34% meskipun itu bukanlah sebuah angka pasti. Sebenarnya menurut saya pribadi angka golput yang tinggi bukanlah sepenuhnya kesalahan para penyelenggara Pemilu, namun itu merupakan sebuah cerminan, cerminana tingkat kepercayaan rakyat. Partisipasi pemilih merupakan instrumen penting dalam mengukur keberhasilan pemilu. Saya mendapatkan banyak pengalaman dari Pemilu Legislatif yang pertama saya lakukan tepatnya di Desa Cisempur TPS 13, saya mencoblos 4 surat suara DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kota dan DPD. Saya memilih di Kabupaten Sumedang sehingga semua surat suara merupakan Dapil Kota Sumedang. Hidup memang pilihan, namun hidup juga adalah tentang tanggung jawab. Saya tahu pasti banyak orang yang sudah tak percaya dengan politik, namun ketidakpercayaan dan kemarahan kita tentang politik bukan berarti kita bebas dan memilih untuk angkat tangan dan lupakan, tak ada yang sempurna. Dari semua itu, pasti ada yang terbaik, tak mungkin tak ada yang memimpin Indonesia, mau dibawa kemana negeri ini jika semua orang berpikir untuk angkat tangan dan memilih golput. Golput memang pilihan tapi tidak menyelesaikan masalah. Memilihlah dengan hati nurani untuk Indonesia yang lebih baik, mari kita hargai kerja keras banyak pihak yang telah menyelenggarakan Pemilu 2014 ini.  Stakeholder bangsa ini perlu saling berpegang tangan dari mulai pemerintah, parpol, tokoh nasional, media, mahasiswa dan masyarakat luas untuk terus mengobarkan semangat dan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu ke depannya, baik pilkada, pemilu legislatif maupun pilpres mendatang. Sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai tanggung jawab, kita wajib memberikan dukungan dan partisipasi penuh dalam pilpres nanti. Seluruh stakeholer bangsa ini haruslah sejalan dan selaras untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Sederhana, ya cukup sederhana tapi penuh makna. Itu yang saya ingat.


Sederhana tapi Penuh Makna

9 April 2014
Semangaaat pagi man-teman. :D
Berawal dari status sebagai mahasiswa rantau di negeri orang yang mengharuskan mengisi form A5 dan memilih di daerah rantau. Ya, diawali dengan pengisian online A5 kemudian mengambil form A5 di sekre BEM Unpad dan jreng jreng jreng, ternyata dan ternyata saya kebagian nyoblos di TPS 13 Desa Cisempur Jatinangor. Dimanakah itu? Ga tau sama sekali. Dan Allah SWT memang Maha Segalanya, Maha Kuasa. Allhamdulilah saya dipertemukan dengan teman kostan yang sama-sama di Desa Cisempur, nah saya juga ajak teman-teman di Statistika yang sama-sama di Desa Cisempur dan Desa Jatiroke yang katanya sih Desanya berdekatan, dan berangkatlah pasukan MIPA bersama pasukan FARMASI. Hehe. #Yeaaaaa, kemudian kami berangkat pukul 10.30 berkumpul di Bungamas, nah loh kenapa siang amat? Soalnya sebagai Daftar Pemilih Tambahan nyoblosnya setelah DPT (Daftar Pemilih Tetap), ya alhasil kita nyoblos siangan. Dan kita nyewa angkot bareng-bareng, nyewa angkot buat Desa Cisempur dan Desa Jatiroke, jadi ada dua angkot, kemudian kami diantarkan ke TPS masing-masing, karena meski satu Desa namun TPS kita berbeda-beda. Dan hari ini ternyata menyadarkan  kita-kita bahwa Jatinangor begitu luas, perjalanan ke Desa Cisempur yang kemudian dilanjutkan jalan kaki ke TPS ternyata tidak cukup dekat haha yah lumayan lah olahraga dikit. :D Dan Allhamdulilah di TPS saya kebetulan saya langsung kebagian nyoblos, jadinya tidak menunggu lama. Kemudian kami berkumpul lagi, dan pulang bareng nyewa angkot lagi, dan diperjalanan hujan. Waaaah mengesankan, haha Cukup banyak pengalaman yang didapatkan di Pemilu Legislatif pertama ini, terutama tentang kesabaran dan menambah banyak teman yang kece-kece. :D Semoga apa yang kami lakukan di hari ini bersama-sama tak pernah sia-sia. Semoga Indonesia menjadi lebih baik. Aamiin. Detik-detik yang cukup singkat, sederhana tapi penuh makna.

Catatan : Dimulai dari tulisan ini saya memindahkan tulisan-tulisan saya dari tumblr karena kurang efektif ketika mempunyai beberapa blog. :D