Pages

Manusia Auksin




Setelah mereka semua mengerti, aku tutup pelajaran dengan sedikit filosofi mengenai auksin. Aku katakan kepada mereka untuk menjadi MANUSIA AUKSIN. Mengapa? Kukatakan kepada mereka bahwa mereka harus tumbuh subur di bawah sinar matahari yang merupakan perumpamaan dari sebuah kondisi yang mudah dan menyenangkan. Tetapi, tak selamanya kita akan menemukan matahari dalam kehidupan kita. Kadang ada kondisi di mana semuanya gelap, seperti tak ada harapan. Karena itu, kita harus menjadi manusia auksin. Dalam terang kita tumbuh subur, dan dalam gelap kita menjadi lebih tinggi, lebih dewasa. Kita juga tidak boleh menyerah dalam mencari cahaya. layaknya auksin yang membimbing tumbuhan untuk menuju ke arah datangnya cahaya. Tak adanya harapan harus dapat membuat kita berusaha lebih keras untuk menemukan harapan tersebut, menciptakan jalan kita sendiri. Dengan demikian, kita akan tetap dapat tumbuh lebih tinggi dan subur, entah ada atau tidak ada matahari dalam hidup kita.
Kawan-kawan, tidak hanya mereka yang harus menjadi manusia auksin. Kita pun harus bisa belajar dari tumbuhan yang berjuang bertahan hidup dalam kegelapan, mencari cahaya untuk dapat membuatnya tumbuh subur. Kita juga tidak boleh menyerah mengejar impian kita hanya karena tak ada harapan atau terdengar mustahil. Kegelapan ada untuk membuat kita lebih berani dan lebih dewasa untuk menemukan cahaya itu. Bahkan di luar angkasa yang gelap pun ada secercah cahaya yang disebut bintang.

#Kutipan Novel “Indonesia Mengajar 1”

0 komentar:

Posting Komentar